1)
Komunikasi Guru
Pengaruh guru terhadap ruang kelas
Para guru tidak hanya dipengaruhi kseluruhan iklim
sekolah; mereka menciptakan ikim mikro sendiri di ruang klas. Para pemelajar
dalam lingkungan yang gembira dan positif kemungkinan mengalami pembelajaran,
memori dan kebanggaan yang ditingkatkan.
Otoritas dan Kredibilitas Guru
Karakteristik peminpin edukasi yang kuat terletak pada
kekuatan karakter, integritas, tujuan, kehadiran, kharisma, kepercayaan diri,
dan kompetensi. Para guru harus menjadi tokoh otoritas, bukan karena pangkat
jabatan mereka melainkan karena kata-kata dan aksi mereka di dalam kelas.
Kecocokan Guru
Pemelajar Itu menyadari baik komunikasi verbal maupun non
verbal anda, mereka dipengaruhi oleh pesan yang mungkin tidak sadar anda kirimi
kepada mereka.”
Penampila Guru
Pakaian anda menyampaikan pesan yang hebat tentang sikap,
nilai, nilai, dan kepribadian anda. Berusahalah untuk berpakaian profesional.
Dapatkan kebanggaan dalam penampilan anda seperti yang anda ingin dilakukan
siswa anda. Kita mungkin tidak menyukainya, tetapi menilai orang lain adalah
sifat manusia(entah sadar atau tidak sadar) berdasarkan pada penampilan mereka.
Bila menyangkut kredibilitas, citra itu memainkan peranan kunci.”
Kontrol ketat Guru
Menurut Glaser (1999), semakin pemelajar merasa
terkotrol, semakin meresa merasa benci. Dan rasa benci, entah diekspresikan
(dimanifestasikan sebagai frustasi, pemberontakan, dan kemarahan) ataau ditekan
(dimanifestasikan dalam sikap tidak perduli, sabotase, dan apatis), akan
mengurangi pemelajaran.”
Menurut Valle (1990), lingkungan yang diam dan
terkontrol, dan meminta pelajar tetap duduk di bangku mereka dengan tenang
bukanlah sesuatu ide yang baik, karena menurut penelitiannya 50 persen siswa
memutuhkan mobilitas yang ekstensif untuk belajar, 25 persen membutuhkan
mobilitas kadang-kadang dan sisanya membutuhkan gerakan minimum.
Menurut Asher (1966) pemelajaran pada level langsung,
fisik, dan mendalam, secara dramatis mempercepat akuisisi atau penangkapan
pembelajaran.
Metode komunikasi yang umumnya lebih efektif
Sarankan. Buatlah suatu permintaan yang menyoroti pilihan
yang disukai.
Tanyakan. Bbuatlah permintaan dengan cara yang mendorong
siswa untuk ikut.
Beritahu. Opsi ini digunakan terutama untuk memberikan
pengarahan instruksional.
Metode komunikasi yang Umumnya Kurang Efektif
Harapan. Permintaan ini tidak diverbalisasikan,
sebaliknya hanya diandaikan bahwa akan dipenuhi pemelajar. Pemikiran itu
sesungguhnya diluar kesadaran mereka. Karena pemeljar tidak tahu tentang itu,
tidak ada pilihan yang dipahami.
Implikasi. Permintaan ini tidak pernah diajukan;
sebaliknya dibicarakan di sekeliling harapan bahwa pemelajar akan menyimpulkan
dari implikasi. Karena tidak ada rekomendasi yang jelas dibuat, ada pilihan
yang minimal dipahami.
Permintaan/ancaman. Ini merupakan perintah yang
disampaikan kepada pembelajar denan sedikit atau tampa pilihan didalamnya.
Dorongan. Pendekatan ini digunakan hanya dalam emergensi. Pemelajar tidak memiliki pilihan yang dipahami; tidak ada opsi lain yang tesedia. Ini tidak dapat diterima kecuali kalau hidup atau properti dipertaruhkan.
Dorongan. Pendekatan ini digunakan hanya dalam emergensi. Pemelajar tidak memiliki pilihan yang dipahami; tidak ada opsi lain yang tesedia. Ini tidak dapat diterima kecuali kalau hidup atau properti dipertaruhkan.
2)
Iklim Pemelajaran
tanpa sadar (nonconsious)
Menurut 99 persen pemelajaran berlangsung scara tidak
sadar. Ini berarti sebuah proses belajar baik melalui rangsangan visual, suara,
pengalaman, aroma, dan perasaan baik yang disampaikan dengan cara tradisional
atau melalui rencana pembelajaran tak pernah dimaksudkan secara sengaja.
Karena Sugesti mempengaruhi ias, keyakinan, pembatasan
pikiran, dan sikap pembelajar, tidak bisa ada sugesti tanpa desugesti. Semua
sugesti positif hanyalah penangkal bagi keyakinan negatif.
3)
Motivasi dan
imbalan
Menurut kohn (1993) anak-anak dapat menjadi tergantung terhadap
pujian, mereka juga bisa menjadi tergantung secara negatif pada imbalan
eksternal lain.
Sebenarnya tidak ada pemelajar yang tak termotivasi, akan
tetapi ada keadaan dimana pemelajar entah tidak didorong dan didorong atau
dicegah dan diberi label yang menjadikan mereka tidak termotimasi secara
sementara.
Menurut Geoffrey dan Caine sebuah sistem imbalan dan
Hukuman dapat secara selektif menimbulkan demotiasi dalam jangka panjang
terutama ketika orang ain mengontrol sistem itu.
Strategi untuk mendatangkan motivasi intrinsik
a)
Temukan tujuan dan
kebutuhan pemelajar
b)
Berikan rasa
kontrol dan pilihan.
c)
Doronglah dan
berikan ikatan sosial yang positif
d)
Dukunglah rasa
ingin tahu
e)
Libatkan emosi yang
kuat
f)
Dukunglah nutrisi
yang memadai
g)
Gabungkan multi
intelegensi
h)
Sampaikan
cerita-cerita sukses
i)
Berikan pengakuan
Menurut
deci dan rian (1987) ada bukti hubungan antara motivasi ekstrinsik
4)
Perhatian dan Nilai
bertahan Hidup (survival)
5)
Mengajarkan
Bagaimana Caranya Berfikir
6)
Memori dan
Penciptaan Pola Makna
7)
Pembuatan Makna
No comments:
Post a Comment