Presiden Joko Widodo akan meluncurkan dua 'kartu saktinya', Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) siang ini. Apa saja manfaat dari dua kartu andalan Jokowi tersebut?
Presiden Jokowi rencananya akan meluncurkan KIS dan KIP secara simbolis di lima kantor pos yang ada di Jakarta. "Beliau akan meluncurkan di 5 tempat wilayah Jakarta melalui kantor pos," ujar Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani Jumat (31/10/2014) silam.
Puan kala itu menyatakan peluncuran kartu-kartu tersebut dapat terealisasi sebelum pemerintah menaikkan harga BBM. Ini dimaksudkan agar masyarakat kecil dapat tetap memenuhi kebutuhannya.
Berikut manfaat-manfaat 2 kartu tersebut:
Dengan KIS, tidak cuma pengobatan saja yang menjadi fokus. Perilaku hidup sehat merupakan hal penting dalam menjaga kesehatan. Untuk itu Menteri Kesehatan RI, Prof Dr dr Nila F. Moeloek, SpM(K), mengatakan pemegang KIS nantinya akan mendapatkan informasi tambahan saat dirinya berobat.
"Dengan KIS kita akan coba geser begitu dia berobat akan kita beritahu dengan sebaik-baiknya," ujar Nila usai melakukan rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (31/10/2014) kemarin.
Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan (Dirjen BUK) Kementerian Kesehatan RI, Prof Dr dr Akmal Taher, SpU(K), mengatakan KIS yang berlaku merupakan penyempurnaan dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang telah berjalan. Jika JKN sebelumnya lebih fokus kepada usaha kuratif, kini dengan KIS usaha promotif dan preventif akan masuk dalam program. "Nanti dengan programnya JKN yang disempurnakan ini, akan ada selain dari pengobatan juga ada pencegahan penyakit," kata Akmal saat ditemui di acara yang sama.
Akmal mengatakan peserta KIS nantinya dapat mengikuti program edukasi kesehatan oleh pemerintah. Detail program seperti apa masih akan dibahas teknisnya dalam rapat antar kementerian mendatang. "Program edukasi dan sebagainya itu akan lebih ditingkatkan. Dengan memegang kartu dia bisa ikut program itu nanti," tutup Akmal.
Cakupan KIS Lebih Luas Dibanding JKN
Kartu Indonesia Sehat (KIS) akan menggantikan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). JKN yang telah hampir satu tahun berjalan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dikatakan oleh berbagai pihak memang masih butuh penyempurnaan. Oleh karena itu dalam kepemimpinan Presiden Joko Widodo, KIS diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan yang telah diberikan oleh JKN.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, beserta kementerian terkait lainnya pada hari Rabu (29/10/2014) melakukan rapat koordinasi pertama untuk membicarakan hal tersebut. Puan mengatakan pada saat mulai berlaku, KIS tentunya akan berbeda dari JKN bukan hanya sekedar ganti nama saja.
"Memang di Kartu Indonesia Sehat ini ada tambahan cakupan yang dicover oleh Kartu Indonesia Sehat dibandingkan dengan yang dicover JKN. Salah satunya adalah pemasangan alat kontrasepsi gratis, pengobatan, tes HIV, juga kecelakaan dan beberapa hal lainnya," kata Puan saat melakukan jumpa pers di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jalan Merdeka Barat No 3, Jakarta Pusat.
Selama ini JKN memang diketahui belum menanggung semua kebutuhan kesehatan masyarakat. Seperti korban kecelakaan atau bencana misalnya yang selama ini terpaksa ditanggung pemerintah daerah lewat jaminan kesehatan daerah (Jamkesda). Menteri Kesehatan Prof Dr dr Nila F. Moeloek, SpM(K), yang turut hadir dalam acara mengatakan KIS nantinya akan menanggung penerima bantuan iuran (PBI) dari JKN ditambah masyarakat miskin dan pramiskin yang belum menerima bantuan. "Ya jadi memang ada kekurangan dan kita akan tingkatkan sesuai jumlah yang seharusnya," tambah Nila.
Untuk detail berapa jumlah anggaran yang disiapkan, Nila belum bisa memberikan jawaban yang pasti. Ia mengatakan dirinya beserta kementerian yang lain masih akan membahas hal tersebut dalam rapat mendatang.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, beserta kementerian terkait lainnya pada hari Rabu (29/10/2014) melakukan rapat koordinasi pertama untuk membicarakan hal tersebut. Puan mengatakan pada saat mulai berlaku, KIS tentunya akan berbeda dari JKN bukan hanya sekedar ganti nama saja.
"Memang di Kartu Indonesia Sehat ini ada tambahan cakupan yang dicover oleh Kartu Indonesia Sehat dibandingkan dengan yang dicover JKN. Salah satunya adalah pemasangan alat kontrasepsi gratis, pengobatan, tes HIV, juga kecelakaan dan beberapa hal lainnya," kata Puan saat melakukan jumpa pers di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jalan Merdeka Barat No 3, Jakarta Pusat.
Selama ini JKN memang diketahui belum menanggung semua kebutuhan kesehatan masyarakat. Seperti korban kecelakaan atau bencana misalnya yang selama ini terpaksa ditanggung pemerintah daerah lewat jaminan kesehatan daerah (Jamkesda). Menteri Kesehatan Prof Dr dr Nila F. Moeloek, SpM(K), yang turut hadir dalam acara mengatakan KIS nantinya akan menanggung penerima bantuan iuran (PBI) dari JKN ditambah masyarakat miskin dan pramiskin yang belum menerima bantuan. "Ya jadi memang ada kekurangan dan kita akan tingkatkan sesuai jumlah yang seharusnya," tambah Nila.
Untuk detail berapa jumlah anggaran yang disiapkan, Nila belum bisa memberikan jawaban yang pasti. Ia mengatakan dirinya beserta kementerian yang lain masih akan membahas hal tersebut dalam rapat mendatang.
KIP Tidak Hanya Diberikan kepada Siswa di Sekolah
Tak hanya itu, KIP juga memiliki manfaat lain. Kartu ini tidak hanya diberikan kepada siswa yang duduk di bangku sekolah saja.
"Kalau BSM itu diberikan kepada siswa-siswa yang berada di sekolah, kalau ini pada anak-anak usia sekolah, jadi harapannya dengan KIP anak-anak yang putus sekolah punya harapan untuk belajar, bisa ke balai-balai pelatihan," ucap Menteri Anies Baswedan.
"Khususnya mereka punya keterampilan untuk mencari pekerjaan, atau untuk berwirausaha kemudian juga dalam pengelolaannya itu juga secara integratif dengan Kartu Indonesia Sehat untuk keluarga, jadi harapannya lebih efisien," lanjut Anies.
Namun Anies belum berkomentar lebih jauh mengenai teknis penyaluran KIP tersebut. Karena nantinya KIP akan diberikan 1 paket dengan Kartu Indonesia Sehat serta bantuan kepada keluarga miskin dan rentan miskin.
"Yang terima kan bukan yang sekolah saja, karena KIP disalurkannya lewat jalur keluarga, lewat bantuan kepada keluarga," ucapnya.
"Kalau BSM itu diberikan kepada siswa-siswa yang berada di sekolah, kalau ini pada anak-anak usia sekolah, jadi harapannya dengan KIP anak-anak yang putus sekolah punya harapan untuk belajar, bisa ke balai-balai pelatihan," ucap Menteri Anies Baswedan.
"Khususnya mereka punya keterampilan untuk mencari pekerjaan, atau untuk berwirausaha kemudian juga dalam pengelolaannya itu juga secara integratif dengan Kartu Indonesia Sehat untuk keluarga, jadi harapannya lebih efisien," lanjut Anies.
Namun Anies belum berkomentar lebih jauh mengenai teknis penyaluran KIP tersebut. Karena nantinya KIP akan diberikan 1 paket dengan Kartu Indonesia Sehat serta bantuan kepada keluarga miskin dan rentan miskin.
"Yang terima kan bukan yang sekolah saja, karena KIP disalurkannya lewat jalur keluarga, lewat bantuan kepada keluarga," ucapnya.
In order to help his people Jokowi (indonesian presiden) has launcing "Sakti" card. This cards is contain health cards(KIS) and smart cards(KIP).
KIS KArtu Indonesia Sehat are used to help people with health problems, especialy problem with financial as we know there are many people of this country who cant achieve enough fund in order to help their health issues.
KIP (Kartu Indonesia Pintar) is a card who design to help children in order they can maintain better education. Mr President wished with this card there are nothing more children who would be drop out of school simply caused they haven't any money to paid the salary.
No comments:
Post a Comment