Pemecatan Indra Sjafri oleh PSSI pun sebenarnya bukan tanpa alasan, hal ini ditengarai karena timnas U19 gagal total di kejuaraan Piala Asia U19 di Vietnam kemarin. Indonesia tidak mampu lolos dari babak grup dan lebih parah lagi tidak dapat memetik kemenangan sekalipun. Padahal PSSI berharap jika timnas U19 bisa mencapai semifinal sehingga bisa mengikuti piala dunia U20 tahun depan.
Akan tetapi jika melihat prestasi yang diberikan Indra Sjafri untuk Indonesia, yaitu dengan memberikan medali emas di kejuaraan AFF U19 sebelumnya. Pemecatan ini berkesan terlalu terburu-buru dan ada unsur politik di dalamnya. Apalagi gelar ini juga sebagai pelepas dahaga warga negara Indonesia yang masih haus gelar juara untuk persepakbolaan Indonesia.
Medali emas ini merupakan perolehan media emas pertama Indonesia di semua kopetisi sepak bola setelah hampir satu dekade tidak pernah mendapatkan medali di semua kompetisi sepak bola yang ada. Selain itu Indra Sjafri juga berhasil menemukan banyak pemain muda berbakat seperti Evan Dimas yang kelak mungkin akan menjadi pemain tumpuan sepak bola Indonesia. Bahkan Alferd Riedel selaku pelatih timnas senior kemarin telah bersedia mengundang Evan Dimas dan Maldini Pali untuk ikut serta dalam pelatihan terpadu untuk timnas senior.
Melihat dari kemampuannya yang ditunjukan Evan Dimas di timnas U19 agaknya keputusan Alferd Riedl ini cukup pantas. Apalagi timnas Indonesia juga masih krisis pemain gelandang yang bisa sebagai kreator serangan. Jika Evan D bisa bekerja dengan baik mungkin kita bisa berharap timnas bisa berbuat lebih baik di kejuaraan AFF besok.
Sekali lagi trimakasih untuk Indra Sjafri atas segala sumbangsihnya untuk negeri ini, semoga sukses. Untuk PSSI berhentilah mempolitisi sepak bola untuk kepentingan busuk golongan. dan Untuk Evan Dimas dan timnas Senior Semoga jaya!
Maximum footbal training
No comments:
Post a Comment